candi pawon

Candi Pawon: Bisikan Cerita dari Masa Lalu Jawa Kuno

Candi Pawon, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, bagaikan permata tersembunyi di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur yang terkenal. Candi Buddha ini memancarkan pesona sejarah dan spiritual yang menarik perhatian umat Buddha dan wisatawan dari seluruh penjuru Indonesia.

  • Lokasi candi pawon

Candi Pawon terletak di antara dua candi ikonik Jawa Tengah, yaitu Candi Mendut dan Candi Borobudur. Jaraknya cukup dekat, hanya 1,75 km dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1,15 km dari Candi Mendut ke arah barat. Secara astronomis, Candi Pawon berada di koordinat 7° 36’ 21” LS dan 110° 13’ 10” BT.

Lebih jelasnya, Candi Pawon dapat ditemukan di Dusun Brojonalan, Kelurahan Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sejarah penemuan candi pawon

Candi Pawon, peninggalan sejarah yang memesona, ditemukan pada akhir abad ke-19 dalam keadaan terkubur di bawah lebatnya semak belukar. Upaya pemulihan pertama kali dilakukan pada tahun 1903, menandai awal kebangkitan candi ini dari keterpurukan [referensi].

Seiring berjalannya waktu, Candi Pawon kembali mendapatkan perhatian. Dimulai pada tahun 1897, serangkaian pemugaran ekstensif dilakukan, yang berlangsung hingga tahun 1904. Upaya restorasi ini dilanjutkan kembali oleh theodoor Van Erp di tahun 1908, menandakan komitmen berkelanjutan untuk melestarikan warisan budaya ini.

Sejarah candi pawon

Candi Pawon, salah satu peninggalan Dinasti Syailendra dari abad ke-8 atau 9 Masehi, menyimpan pesona sejarah dan spiritual yang memikat. Dibangun sebagai tempat pemujaan Buddha, candi ini masih diselimuti misteri terkait waktu pembangunannya yang pasti.

Menurut Casparis, Candi Pawon merupakan tempat peristirahatan terakhir Raja Indra (782-812 M), ayah Raja Samarrattungga. Di dalam candi, konon terdapat arca Bodhisattva yang melambangkan penghormatan atas pencapaian spiritual Raja Indra.

Beberapa ahli meyakini bahwa Candi Pawon berfungsi sebagai gerbang menuju Candi Borobudur. Di sini, para peziarah dipercaya membersihkan diri dari kotoran batin sebelum memasuki Candi Borobudur untuk mencapai pencerahan.

Candi Pawon menjadi saksi bisu perjalanan spiritual umat Buddha di masa lampau. Relief-reliefnya yang indah dan arsitekturnya yang menawan mengantarkan kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Buddha dan budaya Jawa kuno.

Asal Penamaan candi pawon

Asal-usul nama Candi Pawon masih diselimuti misteri. Ahli epigrafi J.G. de Casparis menduga nama “Pawon” berasal dari bahasa Jawa “awu” yang berarti “abu“, dengan awalan “pa-” dan akhiran “-an” yang menunjukkan tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari, “pawon” berarti “dapur“, namun de Casparis memaknainya sebagai “perabuan” atau tempat abu.

Penduduk setempat menyebutnya Candi Brajanalan, merujuk pada Dusun Brojonalan (Brajanalan) tempat candinya berada. Kata ini mungkin berasal dari bahasa Sanskerta “vajra” yang berarti “halilintar” dan “anala” yang berarti “api“. Konon, dalam bilik candi terdapat arca yang mengeluarkan “vajra” (sinar). Hal ini memicu dugaan bahwa arca Bodhisattwa tersebut terbuat dari perunggu.

Prof. Dr. R.M. Poerbatjaraka berpendapat bahwa Candi Pawon adalah Upa Angga, yaitu bagian dari Candi Borobudur, seperti “pawon” yang merupakan bagian dari rumah.

Bentuk bangunan candi pawon

Candi Pawon, berdiri kokoh dengan batu andesitnya, memancarkan pesona arsitektur yang memukau. Denahnya berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 10 meter dan tinggi menjulang 13,3 meter. Berbeda dengan Candi Borobudur yang bertingkat, Candi Pawon memiliki satu bilik berukuran 2,65 meter x 2,64 meter dan tinggi 5,20 meter. Bentuknya ramping dan anggun, seolah melambangkan keanggunan ajaran Buddha yang terkandung di dalamnya.

Secara arsitektural, Candi Pawon terbagi menjadi tiga bagian utama: kaki, tubuh, dan atap. Kaki candi setinggi 1,5 meter dihiasi ornamen bunga dan sulur-suluran yang indah. Bagian tubuh candi dihiasi dengan arca-arca Bodhisattva, sosok-sosok suci yang telah mencapai pencerahan. Di puncak candi, terdapat stupa yang menjulang tinggi, melambangkan pencerahan tertinggi yang ingin dicapai oleh umat Buddha.

Pintu masuk candi terletak di sebelah barat. Di anak tangga pintu masuk, terdapat hiasan makara, makhluk mitologi berkepala gajah dan berbadan naga. Pada ambang atas pintu masuk, terdapat hiasan kala, raksasa berwajah mengerikan yang dipercaya dapat melindungi candi dari roh jahat.

Atap candi berbentuk persegi bersusun dengan hiasan stupa-stupa kecil di setiap sisinya. Puncak atapnya dihiasi dengan sebuah stupa yang lebih besar, melambangkan kejayaan ajaran Buddha. Candi Pawon adalah bukti nyata kehebatan arsitektur kuno Jawa

Relief – relief yang menghiasi candi pawon

Di Candi Pawon, ukiran-ukiran indah menghiasi dindingnya, menceritakan kisah-kisah simbolik tanpa alur cerita yang jelas.

  • Dewa Kekayaan Menyambut Pengunjung

Tepat di atas pintu masuk utama, di bawah relief Kala yang ikonik, terdapat ukiran Dewa Kuwera, sang dewa kekayaan. Sosoknya yang gagah berdiri menyapa para pengunjung, seolah menyambut mereka memasuki gerbang candi.

  • Kinara dan Kinari: Penjaga Pohon Kehidupan

Di sisi utara dan selatan candi, terdapat ukiran serupa yang menampilkan Kinara dan Kinari. Makhluk setengah manusia setengah burung ini berdiri mengapit pohon Kalpataru, pohon kehidupan yang suci. Di sekeliling pohon, terhampar pundi-pundi uang, melambangkan kelimpahan dan kemakmuran. Di atas pohon, sepasang manusia melayang, menambah aura mistis pada relief ini.

  • Jendela Ventilasi dan Sentuhan Artistik

Di bagian atas dinding, terdapat sepasang jendela kecil yang berfungsi sebagai ventilasi. Di antara jendela tersebut, terdapat ukiran kumuda, bunga teratai suci yang melambangkan kesucian dan pencerahan. Sentuhan artistik ini semakin mempercantik tampilan candi.

  • Keunikan Relief Candi Pawon

Berbeda dengan candi-candi lain yang sering menampilkan relief cerita, Candi Pawon hanya memiliki relief dekoratif. Hal ini menjadikannya unik dan istimewa. Ukiran-ukirannya yang indah dan penuh makna menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

banner candi pawon
candi pawon - sisi timur
candi pawon-sisi utara
sudut candi pawon